Welcome to Muhammad Taufiq Fauzi's Blog | Follow My Twitter @mtfauzi ^^

Jumat, 13 Juli 2012

Social Engineering

Apa itu Social Engineering?


Social engineering adalah pemerolehan informasi atau maklumat rahasia/sensitif dengan cara menipu pemilik informasi tersebut. Social engineering umumnya dilakukan melalui telepon atauInternet. Social engineering merupakan salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu.

Social engineering mengkonsentrasikan diri pada rantai terlemah sistem jaringan komputer, yaitu manusia. Seperti kita tahu, tidak ada sistem komputer yang tidak melibatkan interaksi manusia. Dan parahnya lagi, celah keamanan ini bersifat universal, tidak tergantung platform, sistem operasi, protokol, software ataupun hardware. Artinya, setiap sistem mempunyai kelemahan yang sama pada faktor manusia. Setiap orang yang mempunyai akses kedalam sistem secara fisik adalah ancaman, bahkan jika orang tersebut tidak termasuk dalam kebijakan kemanan yang telah disusun. Seperti metoda hacking yang lain, social engineering juga memerlukan persiapan, bahkan sebagian besar pekerjaan meliputi persiapan itu sendiri.


Target

Tujuan utama dalam melakukan social engineering mirip dengan tujuan hacking secara garis besar, yaitu untuk mendapatkan akses yang seharusnya tidak diperbolehkan ke dalam suatu sistem atau informasi untuk melakukan penipuan, penyusupan, pengintaian, pencurian identitas, atau untuk menghancurkan suatu sistem atau jaringan. Biasanya target dari social engineering di bidang jaringan ini adalah provider telepon, answering machine, perusahan besar, institusi keuangan, perusahaan pemerintah, dan rumah sakit.

Mencari contoh nyata social engineering cukup sulit. Perusahaan yang menjadi target tidak akan mengakuinya karena akan menjadi hal yang melakukan untuk mengakui bahwa suatu perusahaan memiliki celah pada karyawannya dan membuat reputasinya menjadi buruk. Selain itu, kebanyakan serangan tidak terdokumentasi sehingga sulit untuk menentukan apakah serangan tersebut adalah social engineering atau bukan.

Bertanya mengapa suatu perusahaan atau organisasi menjadi target social engineering—baik, seringkali cara yang lebih mudah untuk mendapatkan akses illegal adalah dengan social engineering dibandingkan dengan berbagai bentuk hacking teknis. Lebih mudah untuk mengambil telepon dan meminta seseorang untuk password daripada mencoba beberapa teknik yang akan memakan waktu lama. Hal inilah yang ternyata paling sering dilakukan oleh para hacker.

Serangan social engineering dibagi menjadi dua, yaitu serangan fisik dan psikologis. Pertama kita akan focus pada setting fisik penyerangan, seperti pada tempat kerja, telepon, tempat sampah, dan bahkan online. Di dalam tempat kerja, hacker dapat berjalan ke pintu, seperti pada film, dan berpura-pura menjadi pekerja maintenance atau konsultan untuk mendapatkan akses ke dalam perusahaan. Kemudian, penyusup masuk ke dalam kantornya sampai ia mendapatkan beberapa password yang dapat terlihat dan mencoba masuk ke dalam jaringannya dengan password-password yang telah ia dapatkan. Teknik lainnya adalah dengan mendapatkan informasi hanya dengan berdiri di sana dan menunggu ada karyawan yang tidak sadar menuliskan passwordnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mengunjungi blog ini... :D